Rabu, 18 April 2012

E-environment economic (E-business E-commerce)

1.      Pendahuluan
1.1  Latar Belakang
     Sejarah perkembangan E-commerce di dunia di mulai dari kemunculan internet yang kemudian terus berkembang sehingga timbulah E-commerce. Internet mulai lahir pada tahun 1969 kelompok peneliti Amerika berhubungan dengan empat komputer di UCLA, Stanford Research Institute, Universitas Utah, dan Universitas California di Santa Barbara. Mereka menciptakan sebuah jaringan untuk berkomunikasi antara satu dengan yang lain. Istilah perdagangan elektronik berarti pemanfaatan transaksi komersial, seperti pesanan pembelian atau invoice secara elektronik. Berkembang melalui aktivitas yang mempunyai istilah “perdagangan web” melakukan transaksi pembelian dan penjualan barang dan jasa melalui World Wide Web melalui sebuah server yang dianggap aman (HTTPS). WEB mulai dikenal masyarakat luas pada tahun 1994, jurnalis banyak beranggapan bahwa e commerce akan menjadi sebuah sector ekonomi yang nantinya akan berkembang dengan pesat. Baru kurang lebih empat tahun protocol HTTPS memasuki tahap matang dan mulai banyak digunakan oleh masyarakat luas. Antara tahun 1998 dan tahun 2000 banyak pebisnis dari Negara AS dan Eropa mengembangkan situs web perdagangan ini.

1.2  Rumusan Masalah
a.     Apa saja ruang lingkup e-commerce?
b.    Bagaimanakah dampak e-business e-commerce terhadap pertumbuhan ekonomi      dunia?
c.     Apa saja manfaat E-business bagi organisasi, konsumen, dan bagi masyarakat luas?
d.    Bagaimana peluang dan tantangan e-commerce bagi bisnis ekonomi?

1.3  Tujuan
a.     Memaparkan ruang lingkup e-commerce
b.    Menjelaskan dampak e-business e-commerce terhadap pertumbuhan ekonomi
c.     Menguraikan manfaat e-business bagi organisasi, konsumen, dan masyarakat
d.    Memaparkan peluang dan tantangan e-commerce bagi bisnis ekonomi


2.   Pembahasan
2.1 Ruang lingkup E-commerce
Pengertian E-commerce
     Sebelum kita melangkah kepembahasan lebih lanjut, ada baiknya kalau kita mengetahui apa itu yang dimaksud e-commerce. Jadi, E-commerce atau bisa disebut Perdagangan elektronik atau e-dagang adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-dagang ini sebagai aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), e-pemasaran (e-marketing), atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI), dll.
Ruang lingkup e-commerce

Salah satu subset terpenting dan terbesar dari e-business adalah e-commerce, dimana berbagai aktivitas transaksi jual beli dilakukan melalui medium internet. Karena sangat lebarnya spektrum proses dari transaksi jual beli yang ada, sangat sulit menentukan ruang lingkup atau batasan dari domain e-commerce. Salah satu cara yang dapat dipergunakan untuk dapat mengerti batasan-batasan dari sebuah e-commerce adalah dengan mencoba mengkaji dan melihat fenomena bisnis tersebut dari berbagai dimensi, seperti yang dijelaskan berikut ini. :



A. Teknologi

Kontributor terbesar yang memungkinkan terjadinya e-commerce adalah teknologi informasi, dalam hal ini perkembangan pesat teknologi komputer dan telekomunikasi. Tidak dapat dipungkiri bahwa arena jual beli di dunia maya terbentuk karena terhubungnya berjuta-juta komputer ke dalam sebuah jaringan raksasa (internet). Dari sisi ini e-commerce dapat dipandang sebagai sebuah prosedur atau mekanisme berdagang (jual beli) di internet dimana pembeli dan penjual dipertemukan di sebuah dunia maya yang terdiri dari sekian banyak komputer.

B. Marketing dan “New Consumer Processes”

Dari segi pemasaran, e-commerce sering dilihat sebagai sebuah kanal atau cara baru untuk berhubungan dengan pelanggan. Melalui e-commerce jangkauan sebuah perusahaan menjadi semakin luas karena yang bersangkutan dapat memasarkan produk dan jasanya ke seluruh dunia tanpa memperhatikan batasan-batasan geografis. Dengan cara yang sama pula sebuah perusahaan dapat langsung berhubungan dengan end-comsumers-nya.

C. Economic

E-commerce merupakan sebuah pemicu terbentuknya prinsip ekonomi baru yang lebih dikenal dengan ekonomi digital (digital economy). Di dalam konsep ekonomi ini, semua sumber daya yang dapat didigitalisasikan menjadi tak terbatas jumlahnya (bukan merupakan “scarce of resources”) dan berpotensi menjadi public goods yang dapat dimiliki oleh siapa saja dengan bebas. Di dalam konsep ekonomi ini pula informasi dan knowledge menjadi sumber daya penentu sukses tidaknya para pelaku ekonomi melakukan aktivitasnya. Beragam model bisnis (business model) pun diperkenalkan di dalam konsep ekonomi baru ini yang belum pernah dijumpai sebelumnya. Dari segi produksi, selain physical value chain, diperkenalkan pula konsep virtual value chain yang sangat menentukan proses penciptaan produk dan jasa di dunia maya.

D. Electronic Linkage

Di suatu sisi yang lain, banyak orang melihat e-commerce sebagai sebuah mekanisme hubungan secara elektronis antara satu entiti dengan entiti lainnya. Dengan adanya e-commerce, maka dua buah divisi dapat bekerja sama secara efisien melalui pertukaran data elektronis; demikian juga antara dua buah kelompok berbeda seperti misalnya antara kantor pemerintah dengan masyarakatnya; atau mungkin antara pelanggan dengan perusahaan-perusahaan tertentu.

E. Information Value Adding

Di dalam e-commerce, bahan baku yang paling penting adalah informasi. Sehubungan dengan hal ini, proses pertambahan nilai (value adding processes) menjadi kunci terselenggaranya sebuah mekanisme e-commerce. Konsep ini dikuatkan dengan teori virtual value chain yang menggambarkan bagaimana proses pertambahan nilai diberlakukan terhadap informasi, yaitu melalui langkah-langkah proses: gathering, organizing, selecting, synthesizing, dan distributing.

F. Market-Making

E-commerce dikatakan sebagai market-making karena keberadaannya secara langsung telah membentuk sebuah pasar perdagangan tersendiri yang mempertemukan berjuta-juta penjual dan pembeli di sebuah pasar digital maya (e-market). Di pasar maya ini terjadi perdagangan secara terbuka dan bebas, karena masing-masing penjual dan pembeli dapat bertemu secara efisien tanpa perantara. E-market juga disinyalir sebagai arena pe
rdagangan yang paling efisien karena kecenderungannya untuk selalu mencari bentuk-bentuk perdagangan yang berorientasi kepada pembeli (customer oriented), disamping struktur persaingan antar penjual produk dan jasa yang hampir berada dalam suasana perfect competition.

G. Service Infrastructure

Konsep e-commerce ternyata tidak hanya membuahkan mekanisme transaksi jual beli semata, namun ternyata banyak sekali jasa-jasa baru yang diperlukan sebagai sarana pendukung aktivitas jual beli produk tersebut. Katakanlah jasa dari institusi keuangan untuk menawarkan cara pembayaran secara elektronik, jasa dari vendor aplikasi yang menawarkan cara melakukan transaksi secara aman (secure), jasa dari ISP (internet service provider) yang menawarkan cara mengakses internet dengan cepat dan murah, jasa perusahaan hosting yang menawarkan perangkat penyimpan data maupun situs perusahaan yang bersangkutan, dan lain-lain.

H. Legal, Privacy, dan Public Policy

Sisi terakhir dalam melihat e-commerce adalah mencoba memandangnya dari unsur-unsur semacam hukum, peraturan, kebijakan, proses, dan prosedur yang diberlakukan. Secara tidak langsung terlihat bahwa interaksi perdagangan elektronis yang telah mengikis batas-batas ruang dan waktu mau tidak mau mendatangkan tantangan baru bagi pemerintah dan masyarakat dalam mencoba membuat regulasi tertentu agar di satu pihak terbentuk lingkungan bisnis yang kondusif, sementara di pihak lain hak-hak individu maupun masyarakat dapat terjaga dengan baik.
2.2 Dampak E-business E-commerce terhadap pertumbuhan ekonomi
Terjadinya Pergeseran Paradigma Bisnis
     Implementasi e-business menuntut pergeseran paradigma secarafundamental, dari yang semula Marketplace yang menekankan interaksi secara fisik antara penjual dan pembeli menjadi Marketspace1 yang mengandalkan transaksi elektronik (Rayport & Sviokla,1995).Pergeseran ini ditandai dengan perubahan dari geographic businessmodel ( location based  ) menjadi global business model(virtualmarketspace). Dalam traditional marketplace, lalu lintas informasi, produk/jasa, danpembayaran bersifat fisik (location based). Dengan kata lain, modelbisnis yang berlaku adalah geographic business model. Sebaliknya,dalam dunia virtual marketplace, aliran informasi produk, proseskomunikasi antara produsen dan konsumen, distribusi barang/jasa dantransaksi berlangsung dalam dunia maya/virtual. Dalam dunia virtual,batas-batas geografis sudah tidak lagi relevan, karena model bisnisnyaadalah global business model. Setiap orang yang memiliki akses keinternet dapat mengambil bagian dalam model bisnis mutakhir ini,misalnya dengan melakukan browsing di internet untuk mencari informasi mengenai produk, produsen, dan harga, men-down load perangkat lunak atau data tertentu, mengirime-mail kepada produsen,melakukan chatting dengan konsumen lain, melakukan transaksi pembayaran dengan aneka fasilitas mutakhir (seperti kartu kredit,smart card, internet interface maupun automatic ordering), dan sebagainya. Berbeda halnya dengan traditional marketplace yang mengandalkan atom-based products (benda fisik yang bisa disentuh dengan pancaindera), distribusi fisik dan tempat transaksi; marketspace justru lebih berupa bit-based products(seperti kode-kode instruksi atau bahasa komputer, perangkat lunak semacam netscape atau internet explorer)yang didistribusikan secara elektronik dalam ruang maya.

Sedangkan dampak E-commerce terhadap praktik bisnis
    Dalam kategori pertama,e-commerce berdampak pada akselerasi pertumbuhan direct marketing yang secara tradisional berbasis mail order  (katalog) dan telemarketing. Kemunculan e-commerce memberikan beberapa dampak positif bagi aktivitas pemasaran,diantaranya:
·         Memudahkan promosi produk dan jasa secara interaktif dan
realtime melalui saluran komunikasi langsung via internet
·         Menciptakan saluran distribusi baru yang bisa menjangkau lebihbanyak pelanggan di hampir semua belahan dunia.
·         Memberikan penghematan signifikan dalam hal biaya pengirimaninformasi dan produk terdigitalisasi (contohnya: perangkat lunakdan musik).
·         Menekan waktu siklus dan tugas-tugas administratif (terutamauntuk pemasaran internasional) mulai dari pesanan hinggapengiriman produk.
·         Layanan pelanggan yang lebih responsif dan memuaskan, karenapelanggan bisa mendapatkan informasi lebih rinci dan meresponcepat secara online.
·         Memfasilitasi mass customization yang telah diterapkan padasejumlah produk seperti komputer (Dell Computer Inc.), kosmetik, mobil, rumah, permata. Bingkisan hadiah (gift),kartu ucapan, bunga, asuransi, jasa perjalanan wisata, buku, CD,mebel, arloji, T-shirt, dan berbagai macam produk lainnya.
·         Memudahkan aplikasi one-to-one ataudirect advertisingyang lebihefektif dibandingkan mass advertising.
·         Menghemat biaya dan waktu dalam menangani pesanan, karenasistem pemesanan elektronis memungkinkan pemrosesan yang lebih cepat dan akurat.
·         Menghadirkan pasar maya/virtual (marketspace) sebagai komplemen pasar tradisional (marketplace). Dalam hal             transformasi organisasi, e- commerce mengubahkarakteristik pekerjaan, karir, dan kompensasi. E- commerce menuntut kompetensi, komitmen, kreativitas, dan fleksibilitaskaryawan dalam beradaptasi dengan setiap perubahan lingkunganyang ramping; bercirikan pemberdayaan dan desentralisasiwewenang, beranggotakan knowledge based workers; mampuberadaptasi secara cepat dengan teknologi baru dan perubahanlingkungan (learning          organisation); mampu dan beranibereksperimen dengan produk,    jasa, maupun proses baru; danmampu mengelola perubahan secara             strategik.
    
Sedangkan dalam hal redefinisi organisasi, e- commerce memunculkan model bisnis baru yang berbasis jasa online di       marketspace. Hal ini bisa berdampak pada redefinisi misi organisasidan cara     organisasi menjalankan bisnisnya. Perubahan ini antaralain meliputi peralihan        dari sistem produksi massal menjadipemanufakturan just in time (JIT) yang lebih        customized , integrasiberbagai sistem fungsional (seperti produksi, keuangan,   pemasaran,dan sumber daya manusia), baik secara internal maupun         dengan mitra bisnis dan pelanggan; penerapan sistem pembayaran     baru,seperti electronic cash; penguasaan sistem informasi dan teknologimutakhir; dan       penerapan sistem belajar dan pelatihan online






2.3 Manfaat E-business bagi organisasi, konsumen, dan masyarakat
Manfaat e-commerce bagi organisasi 
·         Memperluas pasar hinggamencakup pasar nasionaldan pasar global, sehinggaperusahaan bisamenjangkau lebih banyakpelanggan, memilihpemasok terbaik, danmenjalin relasi dengan mitrabisnis yang dinilai palingcocok.
·         Menekan biaya menyusun,memproses,mendistribusikan,menyimpan, danmengakses informasiberbasis kertas (paper-based information).
·         Memungkinkan perusahaanmewujudkan bisnis yangsangat terspesialisasi.
·         Menekan biaya persediaandan overhead dengan caramemfasilitasi manajemenrantai nilai bertipe “pull”,yang prosesnya berawaldari pesanan pelanggan danmenggunakanpemanufakturan just-in-time (JIT).
·         Memungkinkan perusahaanuntuk menerapkan Mass customization terhadap produk dan jasanya.
·         Menekan waktu antarapembayaran danpenerimaan produk/jasa.
·         Meningkatkan produktivitaskaryawan melalui rekayasaulang proses bisnis.
·         Menekan biaya telekomunikasi.Manfaat-manfaat lainnya,seperti citra yang lebih baik,layanan pelanggan yanglebih bagus, proses yanglebih sederhana, mitrabisnis yang baru, waktusiklus dan pengiriman yanglebih singkat, aksesterhadap informasi yang lebih luas, biaya transportasi lebih murah dan fleksibilitas yang lebih tinggi, lebih luas, biaya transportasi yang lebih murah, dan fleksibilitas yang lebih tinggi.
           
Manfaat e-commerce bagi konsumen
·         Electronic commerce memungkinkan pelanggan untuk berbelanja atau melakukan transaksi lain selama 24 jam sehari sepanjang tahun dari hampir setiap lokasi.
·         Electronic commerce meemberikan lebih banyak pilihan kepada pelanggan; mereka bisa memilih berbagai produk dari banyak vendor.
·         Electronic commerce menyediakan produk-produk dan jasa yang tidak mahal kepada pelanggan dengan cara mengunjungi banyak tempat dan melakukan perbandingan secara cepat.
·         Dalam beberapa kasus, khususnya pada produk-produk yang digitized, EC menjadikan pengiriman menjadi sangat cepat.
·         Pelanggan bisa menerima informasi relevan secara detail dalam hitungan detik, bukan lagi hari atau minggi.
·         Electronic commerce memungkinkan partisipasi dalam pelelangan maya (virtual auction).
·         Electronic commerce memberi tempat bagi para pelanggan untuk berinteraksi dengan pelanggan lain di electronic community dan bertukar pikiran serta berbagai pengalaman.
·         Electronic commerce memudahkan persaingan, yang pada akhirnya akan menghasilkan diskon secara substansial.
Manfaat e-commerce bagi masyarakat
·         Electronic commerce memungkinkan orang untuk bekerja di dalam rumah dan tidak banyak keluar untuk berbelanja, akibatnya ini akan menurunkan arus kepadatan lalu lintas di jalan serta mengurangi polusi udara.
·         Elctronic commerce memungkinkan sejumlah barang dagangan dijual dengan harga lebih rendah, sehingga orang yang kurang mampu bisa membeli lebih banyak dan meningkatkan taraf hidup mereka.
·         Electronic commerce memungkinkan orang di negara-negara Dunia ketiga dan wilayah pedesan untuk menikmati aneka produk dan jasa yang akan susah mereka dapatkan tanpa EC. Ini juga termasuk peluang untuk belajar berprofesi serta mendapatkan gelar akademik.
·         Electronic commerce memfasilitasi layanan publik, seperti perawatan kesehatan, pendidikan, dan pemerataan layanan sosial yang dilaksanakan pemerintah dengan biaya yang lebih rendah, dan / atau dengan kualitas yang lebih baik. Layanan perawatan kesehatan, misalnya, bisa menajangkau pasien di daerah pedesaan.


2.4 Peluang dan tantangan E-commerce bagi bisnis ekonomi
     Perkembangan internet berdampak pada perubahan cara organisasi merancang, memproses, memproduksi, memasarkan, dan menyampaikan produk. Lingkup persaingan yang semakin luas juga menuntut integrasi dan koordinasi antara departemen system informasi, pemasaran, layanan pelanggan, dan departemen-departemen lainnya dalam organisasi. Beraneka ragam peluang pemanfaatan internet yang bisa di eksploitasi meliputi:
·         Sumber baru untuk informasi pasar
·         Individualized/customized marketing
·         Cara baru menjalin relasi online dengan pelanggan danmembangun citra merk (interactive marketing);
·         Peluang baru bagi distribusi produk dan komunikasi pemasaran;
·         Dan lain-lain.
Proses penyampaian (delivery ) produk secara digital via internetdiperkirakan diperkirakan bakal semakin marak dalam berbagai sektorbisnis, terutama untuk program perangkat lunak, surat kabar, CDmusik, tiket pesawat, sekuritas, jasa konsultasi, hiburan, perbankan,asuransi, pendidikan, dan perawatan kesehatan (Andersen & Vincze,2000). Sekalipun ada banyak sekali daya pikat e-business (terutama yangberbasis internet), masih ada sejumlah tantangan atau keterbatasan yang harus diatasi. Sebuah survey yang dilakukan oleh majalahInternetWeek pada tahun 1998 mengungkap sejumlah faktor nonteknis yang menghambat perkembangan e-business. Faktor-faktortersebut antara lain: biaya dan justifikasinya (34,8% dari responden);keamanan dan privasi (17,2%), kurangnya trust dan adanya resistensipemakai (4,4%); dan faktor-faktor lainnya seperti belum bakunya standar dan regulasi pemerintah, dinamika e-business sebagai bidang kajian baru, jasa pendukung yang masih terbatas, masih terbatasnyajumlah penjual dan pembeli, potensi gangguan terhadap relasi antar pribadi, dan akses internet yang masih terbatas dan relatif mahal bagi banyak pelanggan potensial


3.  Penutup
       3.1 Simpulan
     Setelah memebaca makalah di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa, e-business e-commerce adalah salah satu cara yang dapat kita gunakan untuk meningkatkan ekonomi kita. Atau dengan kata lain kita bisa memulai berbisnis dengan cara yang begitu mudah. Dimana kemudahannya membuat kita tidak perlu bertatap muka langsung dengan orang lain, dan tidak perlu mengeluarkan uang terlalu banyak buat modal. Sehingga bisnis kita bisa lebih efektif dan efisien.
     Di zaman yang modern ini, akses informasi perkembangannya sudah semakin cepat dan canggih. Sehingga, mengubah paradigma dalam berbisnis
3.2 Saran
     Bahwa pembelian ataupun penjualan melalui sistem e-commerce sangat membantu dalam penghematan waktu dan biaya. Tetapi masalah utama terdapat pada keamana serta penipuan. Dalam pembelanjaan melalui internet sering terjadi berbagai bentuk penipuan dalam rupa penipuan gambar ataupun barang yang tidak kunjung dikirimkan. Sehingga perlu pewaspadaan ekstra dibanding pembelian secara langsung. Bila kita ingin pembelian secara internet lebih dianjurkan kita telah mengetahui tempat penjual itu (bila ada) atau nomor yang dapat kita hubungi. Selain itu, diadakan pelatihan mengenai e-business e-commerce, supaya lebih mengenal eloktronik (update).